Bencana tsunami yang terjadi di Aceh, Thailand, Yogyakarta, Pangandaran dan lain-lain dapat kita saksikan kedahsyatanya. Hampir semua bangunan yang disapu gelombang itu luluh lantak sama dengan tanah. Di Aceh sendiri tercatat lebih dari 400.000 jiwa yang meninggal dan hilang akibat terjangan tsunami. Seluruh infrastruktur di bumi Nanggroe Aceh Darussalam seakan hancur total. Itulah gambaran tsunami yang terjadi di abad ini.
Pernahkah kita membayangkan, bagaimana dengan tsunami yang terjadi di zaman Nabi Nuh as? Digambarkan waktu itu, air bah menenggelamkan gunung, sehingga putra Nabi Nuh (Kan’an) yang enggan mengikuti ayahnya terseret gelombang dan tenggelam dalam banjir tersebut. Tsunami Nabi Nuh tidak hanya menghantam satu daerah, namun menyapu seluruh negeri nabi Nuh dan meluluh lantakkan seluruh peradaban yang telah dicapai saat itu.
Pernahkah kita membayangkan, berapa besar dan tangguh kapal yang ditumpangi nabi Nuh as berikut para pengikutnya? Teknologi macam apa yang digunakan untuk membuat kapal itu. Teknologi tingkat tinggi yang ada sekarang bahkan belum mampu menciptakan kapal yang mampu menahan gelombang tsunami sedahsyat tsunami Aceh. Apalagi menahan tsunami yang terjadi di zaman nabi Nuh as. Kapal Titanic yang diklaim sebagai kapal pesiar terkuat, ternyata harus karam hanya karena benturan dengan karang gunung es. Sedangkan kapal nabi Nuh as, mampu mengarungi sapuan gelombang tsunami, mampu menahan seluruh benturan dahsyat di samping kanan-kiri, depan-belakang. Sungguh sebuah hasil teknologi yang luar biasa. Jangan pernah memikirkan bahwa kapal nabi Nuh as terbuat dari perahu sampan kecil. Sampan kecil tentunya tidak akan pernah mampu menahan sapuan ganas tsunami, dan segera hancur berkeping-keping.
Sekarang apakah kita akan menyombongkan diri mengklaim bahwa teknologi kita saat ini sangat mutakhir. Bahkan ada yang –naudzubillah- sampai menuhankan teknologi. Padahal fakta berbicara bahwa teknologi kita sangat jauh dari teknologi orang-orang sebelum kita. Membuat kapal sekelas kapal yang dibuat nabi Nuh saja belum tentu kita sanggup. Apa yang pantas kita sombongkan?
Pernahkah kita membayangkan, bagaimana dengan tsunami yang terjadi di zaman Nabi Nuh as? Digambarkan waktu itu, air bah menenggelamkan gunung, sehingga putra Nabi Nuh (Kan’an) yang enggan mengikuti ayahnya terseret gelombang dan tenggelam dalam banjir tersebut. Tsunami Nabi Nuh tidak hanya menghantam satu daerah, namun menyapu seluruh negeri nabi Nuh dan meluluh lantakkan seluruh peradaban yang telah dicapai saat itu.
Pernahkah kita membayangkan, berapa besar dan tangguh kapal yang ditumpangi nabi Nuh as berikut para pengikutnya? Teknologi macam apa yang digunakan untuk membuat kapal itu. Teknologi tingkat tinggi yang ada sekarang bahkan belum mampu menciptakan kapal yang mampu menahan gelombang tsunami sedahsyat tsunami Aceh. Apalagi menahan tsunami yang terjadi di zaman nabi Nuh as. Kapal Titanic yang diklaim sebagai kapal pesiar terkuat, ternyata harus karam hanya karena benturan dengan karang gunung es. Sedangkan kapal nabi Nuh as, mampu mengarungi sapuan gelombang tsunami, mampu menahan seluruh benturan dahsyat di samping kanan-kiri, depan-belakang. Sungguh sebuah hasil teknologi yang luar biasa. Jangan pernah memikirkan bahwa kapal nabi Nuh as terbuat dari perahu sampan kecil. Sampan kecil tentunya tidak akan pernah mampu menahan sapuan ganas tsunami, dan segera hancur berkeping-keping.
Sekarang apakah kita akan menyombongkan diri mengklaim bahwa teknologi kita saat ini sangat mutakhir. Bahkan ada yang –naudzubillah- sampai menuhankan teknologi. Padahal fakta berbicara bahwa teknologi kita sangat jauh dari teknologi orang-orang sebelum kita. Membuat kapal sekelas kapal yang dibuat nabi Nuh saja belum tentu kita sanggup. Apa yang pantas kita sombongkan?
3 komentar:
Subhanallah... apa itu artinya teknologi sekarang belum tentu lebih unggul daripada teknologi jaman dulu ya?
Hi...
hello..nice to see your blogs..
Posting Komentar
Pelipur Lara untuk Rihlatulillah