Guru Yang Tuli
Ada seorang Guru yang dijuluki Guru yang Tuli. Walaupun sebenarnya ia sama sekali tidak tuli. Inilah kisahnya sehingga ia dijuluki Guru yang Tuli.
Suatu hari sang Guru kedatangan seorang tamu wanita yang hendak menanyakan permasalahannya dengan Guru. Mendadak perut wanita ini sedemikian mulas, dan wanita ini buang angin di depan sang Guru. Meskipun suara buang angin wanita ini lirih, namun cukup keras terdengar ke seluruh ruangan. Masing-masing orang yang berada di ruangan itu memendam perasaan masing-masing, ada yang merasa kasihan terhadap wanita ini, ada yang merasa wanita ini tidak sopan, ada yang marah, ada yang mentertawakan dan lain-lain.
Demi menjaga nama baik dan perasaan wanita ini, sang Guru pura-pura tidak tahu apa yang terjadi dan berkata, “Maaf, bisakah Anda mengulang pertanyaanmu tadi. Pendengaranku sudah kurang jelas sehingga aku sama sekali belum menangkap apa yang hendak kau tanyakan.”
Wanita penanya ini merasa sangat bersyukur, bahwa sang Guru ini tidak mendengar saat ia buang angin. Perasaan malunya terpupus dan ia mendapatkan kembali kepercayaan diri untuk menanyakan masalahnya kepada sang Guru.
Demikianlah akhirnya oramg-orang memanggil guru itu dengan julukan Guru yang Tuli. Dan guru ini pun tidak keberatan dengan julukan itu.
Bayangkan apa jadinya jika sang Guru tidak berpura-pura menjadi tuli. Atau bahkan ikut mentertawakan saat wanita itu buang angin? Barangkali wanita ini tidak akan pernah lagi bertemu dengannya atau lebih parah lagi jika ia malu menghadapi dunia dan mengasingkan dirinya
Kamis, 04 Desember 2008
Guru Yang Tuli
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Pelipur Lara untuk Rihlatulillah