Seorang anak berusia 6 tahun begitu berbakat dalam melukis. Karya-karyanya membuat para kritikus kagum sekaligus heran, karena hanya setengah dari kanvas lukisan-lukisan itu yang terisi. Karena tak kunjung dapat memecahkan keheranannya, mereka mencoba meminta bantuan ahli psikologi. Dan ahli psikologi mengadakan berbagai tes, tapi tak juga kunjung dapat menemukan jawabnya. Akhirnya mereka memutuskan untuk menanyakan langsung kepada anak tersebut.
“Mengapa kau selalu membiarkan setengah dari kanvasmu polos?”
“Sebab,” kata si anak, “Saya tidak cukup tinggi untuk mencapai bagian kanvas yang sebelah atas itu.”
Sungguh terkadang jawaban untuk sesuatu itu sangat sederhana, tetapi sering kali justru kitalah yang membuat jawaban itu menjadi sulit.
Senin, 15 Desember 2008
Lukisan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Pelipur Lara untuk Rihlatulillah