Ketenangan
Seorang Guru ditanya oleh muridnya, mengapa hidupnya selalu tenang dan berbahagia sekalipun dalam keadaan sulit.
Sang Guru berkata, “Aku beribadah di kala beribadah, aku makan di kala makan, aku tidur di kala tidur, dan aku membaca di kala membaca. Demikianlah Nak yang aku lakukan.
“Tetapi Guru pekerjaan itu juga dilakukan oleh orang-orang , “ sahut muridnya ,” Dan mereka tidak seperti Guru.”
“Nak di dalam melakukan segala sesuatu, maka lakukanlah ia sebagaimana ia harus dilakukan. Di kala engkau makan maka nikmatilah engkau sedang makan. Di kala engkau tidur pulas pikirkanlah bahwa engkau sedang tidur, demikianlah seterusnya. Kebanyakan orang-orang selalu memikirkan yang lain pada saat melakukan sesuatu. Di kala makan ia ingat tugasnya, di kala duduk ia memikirkan pekerjaannya, di kala istirahat ia membebani pikirannya dengan keluarganya, hartanya dan lain sebagainya. Begitulah Nak, ambisi yang kuat telah mempengaruhi dirinya. Nak, ambisi itu penting, tetapi ambisi yang berlebihan menyebabkan kehidupan ini menjadi tidak tenang dan tertekan.”
Kamis, 04 Desember 2008
Ketenangan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Pelipur Lara untuk Rihlatulillah